Semua diantara kita tentu tahu ternak Itik. Ya, sang unggas petelur yang menghasilkan telur dengan keistimewaan tersendiri. Mampu Berproduksi di Lahan Luas ataupun Sempit. Itik terkenal sebagai unggas petelur yang sangat produktif. Umumnya ada dua pilihan dalam membudidayakannya, yaitu system tradisional (gembalaan) dan system intensif (dikandangkan). Sepintas itik gembalaan terlihat menguntungkan, karena pemeliharaannya tidak membutuhan pakan tambahan. Namun sebenarnya produktivitas itik gembalaan tidak maksimal.
Menurut sumber dari peternakandody.blogspot.com, Produksi telur itik gembalaan paling tinggi hanya 50%, sedangkan produksi telur itik dengan system intensif bisa mencapai 80% dan ini berlangsung sepanjang tahun. Karena produksinya maksimal, keuntungan yang diperoleh pun lebih tinggi dibandingkan dengan itik gembalaan.Selain itu, beternak itik secara intensif lebih banyak menghemat air. Pasalnya, air yang diperlukan sebatas untuk minum. Karena itu, usaha ini sangat cocok untuk usaha keluarga. Hanya dengan halaman seluas 5 x 10 m dapat menampung sekitar 200 ekor itik. Modal yang diperlukan pun tidak terlalu besar, terutama jika bibit awal dihasilkan sendiri.
Jadi walaupun biaya pakan yang dikeluarkan cukup banyak, itik juga memberi imbalan setimpal berupa telur setiap hari.Selain itu, itik petelur yang diternak secara intensif tidak membutuhkan pejantan, karena yang dihasilkan itik adalah telur konsumsi, bukan telur tetasan. Namun jika ingin menghasilkan telur tetas untuk bibit, itik harus diberi pejantan dan dilepas ke air agar bisa kawin.Berikut ini beberapa keuntungan lainnya :
1. peternakan dapat dilakukan dimana saja
2. produksi telur lebih tinggi
3. produksi telur lebih stabil karena tidak tergantung musim atau cuaca.
4. masa rontok bulu dapat dipersingkat dan berlangsung serentak
5. pengelolaan dan pengendalian penyakit lebih muda
6. biaya pemeliharaan lebih murah
2. produksi telur lebih tinggi
3. produksi telur lebih stabil karena tidak tergantung musim atau cuaca.
4. masa rontok bulu dapat dipersingkat dan berlangsung serentak
5. pengelolaan dan pengendalian penyakit lebih muda
6. biaya pemeliharaan lebih murah
Banyak jenis itik yang bisa diternakkan, akan tetapi, Paling Banyak Disukai adalah Itik Jawa. Di Indonesia beternak itik telah berlangsung sejak berabad-abad lalu berbarengan dengan masuknya agama Hindu dan Budha. Diduga itik berasal dari India dan masuk ke Jawa saat kejayaan Wngsa Syailendra. Selanjutnya itik-itik tersebut berkembang dan melahirkan kelompok-kelompok itik lokal seperti itik tegal, itik mojosari, dan itik magelang. Ketiganya lazim disebut dengan itik Jawa. Jenis ititk jawa bermacammacam, ada yang disebut itik branjangan, itik lemahan, itik jarakan, itik putihan, itik blorong, itik jalen, itik irengan, itik jawi, itik bosokan, itik gambiran, dan itik kalung. Berikut ini adalah keistimewaan dari masing-masing itik :
1. Branjangan memiliki bulu coklat muda, dihiasi dengan lurik hitam seperti burung branjangan. Sangat disukai peternak karena kemampuan bertelurnya stabil, rata-rata 200 butir pertahun.
2. Lemahan berbulu cokelat muda sampai abu-abu, lurik cokelat. Bertelur 200 butir pertahun.
3. Jarakan, berbulu merah tua atau cokelat muda, lurik berwarna hitam kecoklatan. Bertelur 200 butir pertahun.
4. Putihan, berbulu putih mulus. Paruh dan kakinya kuning jingga. Bertelur 150 butir pertahun.
Faktor-faktor yang Menentukan Kelayakan Kandang
Kandang untuk pemeliharaan itik harus nyaman dan aman, abik itu untuk ternak maupun peternaknya. Lokasi KandangLokasi kandang yang ideal untuk bididayaitik adalah jauh dari kebisingan, berdrainase baik, mudah transportasinya, dan mudah mendapatkan air bersih.Selain itu, dalam pemeliharaan itik diperlukan sarana dan prasarana pendukung agar itik mampu berproduksi tingg, mudah pengelolaannya, dan mudah dikontrol kesehatannya. Pasalnya, perkandangan adalah sarana utama dalam budidaya secara intensif. Itik yang bisa beristirahat dengan tenang, produktivitasnya akan lebih tinggi dibandingkan dengan itik yang berada di
Kandang untuk pemeliharaan itik harus nyaman dan aman, abik itu untuk ternak maupun peternaknya. Lokasi KandangLokasi kandang yang ideal untuk bididayaitik adalah jauh dari kebisingan, berdrainase baik, mudah transportasinya, dan mudah mendapatkan air bersih.Selain itu, dalam pemeliharaan itik diperlukan sarana dan prasarana pendukung agar itik mampu berproduksi tingg, mudah pengelolaannya, dan mudah dikontrol kesehatannya. Pasalnya, perkandangan adalah sarana utama dalam budidaya secara intensif. Itik yang bisa beristirahat dengan tenang, produktivitasnya akan lebih tinggi dibandingkan dengan itik yang berada di
keramaian.Berikut ini aneka tip yang bisa dilakukan agar itik merasa nyaman dalam kandang :
1. buatlah bentuk atap yang mampu menahan tampias air hujan dan terik matahari.
2. bangunan kandang sebaiknya membujur dari timur ke barat.
3. model atap kandang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu mengurangi timbulnya bau dan panas agar itik terhindar dari serangan penyakit.
4. luas kandang cukup memadai untuk peternakan.
5. tempat minum diletakan agak ke dalam, sehngga itik dapat mencelupkan kepalanya sewaktu-waktu.
6. bahan baku berupa genteng, asbes, plastik atau rumbia (paling disukai).
7. tinggi atap kandang 2,5-3 m dari lantai, agar peternak mudah mengontrol itik.
2. bangunan kandang sebaiknya membujur dari timur ke barat.
3. model atap kandang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu mengurangi timbulnya bau dan panas agar itik terhindar dari serangan penyakit.
4. luas kandang cukup memadai untuk peternakan.
5. tempat minum diletakan agak ke dalam, sehngga itik dapat mencelupkan kepalanya sewaktu-waktu.
6. bahan baku berupa genteng, asbes, plastik atau rumbia (paling disukai).
7. tinggi atap kandang 2,5-3 m dari lantai, agar peternak mudah mengontrol itik.
Ukuran Kandang.
Kandang disesuaikan dengan jumlah itik yang akan dipelihara dan lahan yang tersedia. Satu ekor itik dewasa, cukup diberi tempat 0,25 m2 , atau seukuran 50 x 50 cm. Berarti membudidayakan 60 ekor itik, perlu disediakan lahan seluas 3 x 5 m atau 15 m2 . Jumlah ini berdasarkan angka luas tanah dalam meter dikalikan empat. Rumusnya, panjang tanah (m) x lebar (m) x 4 ekor itik = jumlah ekor itik yang bisa dipelihara. Bila ukuran kandang yang dibutuhkan cukup luas, perlu diberi sekat yang terbuat dari bambu atau kayu setinggi 50-60 cm. Penyekatan dimaksudkan untuk mempermudah kontrol pakan dan kesehatan serta membatasi ruang gerak itik. Paslanya energi yang dihimpun dari pakan semaksimal mungkin dimanfaatkan untuk memproduksi telur.Untuk menjamin lancarnya sirkulasi udara, diantara ruang pelataran dan istrirahat dbuat terbuka. Hal ini penting, karena dalam ruangan tertutup, gas yang timbul akibat timbunan kotoran ikut seperti NO2 , SO2 , CO, CO2 , dan H2S dapat mengganggu kesehatan itik.Sementara itu, alas lantai bisa terbuat dari campuran jerami, sekam, serbuk gergaji, atau rumput kering. Untuk mempertahankan kondisi kandang, sebaiknya tanah dikapuri sebelum diberi alas. Tujuannya untuk mencegah penyakit dan mengurangi bau kotoran itik. Dengan cara ini, kandang bisa dibersihkan total setelah dua tahun dipakai. Cara lain untuk mengantisipasi penyakit adalah dengan menyemprotkan larutan formalin 5% ke tanah.
Konstruksi Bangunan dan Lantai Kandang.
Beberapa perlengkapan kandang yang diperlukan :
• tempat air minum
• tempat pakan
• alat pemanas DOD sampai umur 2 minggu
• alat kebersihan
Kandang disesuaikan dengan jumlah itik yang akan dipelihara dan lahan yang tersedia. Satu ekor itik dewasa, cukup diberi tempat 0,25 m2 , atau seukuran 50 x 50 cm. Berarti membudidayakan 60 ekor itik, perlu disediakan lahan seluas 3 x 5 m atau 15 m2 . Jumlah ini berdasarkan angka luas tanah dalam meter dikalikan empat. Rumusnya, panjang tanah (m) x lebar (m) x 4 ekor itik = jumlah ekor itik yang bisa dipelihara. Bila ukuran kandang yang dibutuhkan cukup luas, perlu diberi sekat yang terbuat dari bambu atau kayu setinggi 50-60 cm. Penyekatan dimaksudkan untuk mempermudah kontrol pakan dan kesehatan serta membatasi ruang gerak itik. Paslanya energi yang dihimpun dari pakan semaksimal mungkin dimanfaatkan untuk memproduksi telur.Untuk menjamin lancarnya sirkulasi udara, diantara ruang pelataran dan istrirahat dbuat terbuka. Hal ini penting, karena dalam ruangan tertutup, gas yang timbul akibat timbunan kotoran ikut seperti NO2 , SO2 , CO, CO2 , dan H2S dapat mengganggu kesehatan itik.Sementara itu, alas lantai bisa terbuat dari campuran jerami, sekam, serbuk gergaji, atau rumput kering. Untuk mempertahankan kondisi kandang, sebaiknya tanah dikapuri sebelum diberi alas. Tujuannya untuk mencegah penyakit dan mengurangi bau kotoran itik. Dengan cara ini, kandang bisa dibersihkan total setelah dua tahun dipakai. Cara lain untuk mengantisipasi penyakit adalah dengan menyemprotkan larutan formalin 5% ke tanah.
Konstruksi Bangunan dan Lantai Kandang.
Beberapa perlengkapan kandang yang diperlukan :
• tempat air minum
• tempat pakan
• alat pemanas DOD sampai umur 2 minggu
• alat kebersihan
Karena itik mempunyai kebiasaan makan sambil minum dan menciprat-cipratkan air, sebaiknya tempat makan dan minum dipisah agar pakan tidak tergenang air. Lubang tempat air minum dibuat pas dengan kepala itik dan diletakkan agak tinggi.Bentuk kandang yang paling banyak digunakan adalah kandang ren. Kandang ren merupakan kandang yang sebagian ruangannya tertutup atap dan sebagian lagi dibiarkan terbuka, kemudian dibatasi dengan pagar keliling. Ruang tertutup berfungsi sebagai tempat istirahat dan bertelur itik, sedangkan ruang yang terbuka berguna untuk tempat bermain.
• Lantai Litter
Kandang sistem litter cocok diterapkan di lingkungan yang berpasir, tanah yang mudah menyerap aiar atau bangunan kendang yang langsung beralaskan tanah. Keuntungan menggunakan lantai litter adalah biaya kandang bisa lebih dihemat. Liiter harus selalu kering.
• Lantai Slat
Lantainya berbentuk panggung, terbuat dari papan, belahan bambu, atau kawat kasa. Dengan begitu, kotoran bisa langsung jatuh ke tanah, sehingga lantai tetap terjaga kebersihannya. Kelemahannya adalah biaya yang dibutuhkan cukup besar.
• Lantai Umbaran
Disebut juga playangan (tempat bermain) bisa berupa tanah biasa, beralas semen, hamparan pasir atau batu-batu. Fungsinya sebagai tempat umbaran atau pengganti padang gembalaan.
Kandang sistem litter cocok diterapkan di lingkungan yang berpasir, tanah yang mudah menyerap aiar atau bangunan kendang yang langsung beralaskan tanah. Keuntungan menggunakan lantai litter adalah biaya kandang bisa lebih dihemat. Liiter harus selalu kering.
• Lantai Slat
Lantainya berbentuk panggung, terbuat dari papan, belahan bambu, atau kawat kasa. Dengan begitu, kotoran bisa langsung jatuh ke tanah, sehingga lantai tetap terjaga kebersihannya. Kelemahannya adalah biaya yang dibutuhkan cukup besar.
• Lantai Umbaran
Disebut juga playangan (tempat bermain) bisa berupa tanah biasa, beralas semen, hamparan pasir atau batu-batu. Fungsinya sebagai tempat umbaran atau pengganti padang gembalaan.
Sistem Basah atau Kering
masih menurut peternakandody.blogspot.com, Pada dasarnya ada dua cara yang bisa digunakan dalam beternak itik secara intensif yaitu sistem basah dan sistem kering. Sistem basah merupakan pembudidayaan yang menyediakan cukup air di dalam kandang untuk aktivitas itik, seperti untuk berenang, mandi, minum dan membantu proses perkawinan. Sistem basah cocok untuk beternak dengan tujuan menghasilkan telur tetas. Namun jarak antara ruang istirahat dan kolam di ruang terbuka jangan terlalu sempit. Minimum berjarak 2-3 m. Tujuannya agar lantai litter tidak cepat basah, karena itik yang bermain-main di kolam sering keluar masuk kandang.Sistem kering adalah pembudidayaan yang menyediakan air di dalam kandang hanya untuk minum atau sekedar cuci muka itik. Dengan sistem kering, itik dapat berproduksi secara optimal karena energi yang diperoleh dari ransum sepenuhnya untuk memproduksi telur. Sistem ini hanya untuk memproduksi telur.
masih menurut peternakandody.blogspot.com, Pada dasarnya ada dua cara yang bisa digunakan dalam beternak itik secara intensif yaitu sistem basah dan sistem kering. Sistem basah merupakan pembudidayaan yang menyediakan cukup air di dalam kandang untuk aktivitas itik, seperti untuk berenang, mandi, minum dan membantu proses perkawinan. Sistem basah cocok untuk beternak dengan tujuan menghasilkan telur tetas. Namun jarak antara ruang istirahat dan kolam di ruang terbuka jangan terlalu sempit. Minimum berjarak 2-3 m. Tujuannya agar lantai litter tidak cepat basah, karena itik yang bermain-main di kolam sering keluar masuk kandang.Sistem kering adalah pembudidayaan yang menyediakan air di dalam kandang hanya untuk minum atau sekedar cuci muka itik. Dengan sistem kering, itik dapat berproduksi secara optimal karena energi yang diperoleh dari ransum sepenuhnya untuk memproduksi telur. Sistem ini hanya untuk memproduksi telur.
Sistem ini hanya cocok untuk menghasilkan telur konsumsi. Perwatan KandangUntuk mencegah timbulnya penyakit dan mengurangi bau tak sedap, sebaiknya kandang dibersihkan setiap hari. Karena itu, lantai kandang yang terbuat dari semen hendaknya dibuat agak miring, tujuannnya untuk mempermudah sewaktu kandang dibersihkan. Selain itu, lantai litter tempat itik tidur atau bertelur harus diaduk atau dibalik-balik minimum seminggu sekali.Jika menggunakan sistem basah, sebaiknya menggunakan air yang mengalir.Binatang liar dan orang yang tidak berkepentingan tidak dperkenankan masuk.
source : http://duniaveteriner.com/2009/07/manajemen-beternak-itik/print
This entry was posted on Kamis, 02 Desember 2010 at Kamis, Desember 02, 2010 and is filed under Perternakan. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response.