Media Massa Malaysia Monopoli Daerah Perbatasan

Bengkayang. Media massa akhir ini bukan saja dibutuhkan oleh masyarakat yang ada di perkotaan atau perdesaan, namun media massa seperti televise dan radio sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat yang berada di pelosok negeri ini. selama ini warga Sukung meningkati media massa asal Malaysia yang memang memonopoli di udara.
 
Egarius, Anggota DPRD Bengkayang mengatakan, telah 66  tahun Indonesia merdeka, namun tidak bagi masyarakat Kecamatan Siding terutama warga Sungkung baik itu Sungkung satu, dua dan tiga. Terutama mengenai informasi public.
 
“Di daerah Sungkung, orang-orangnya hanya menikmati siaran televise dari Malaysia, begitu juga dengan radionya. Pokoknya informasi mengenai Malaysia lebih banyak diketahui warga disana dibandingkan mengikuti perkembangan di Indonesia terutama Kalbar,” terang Egarius, belum lama ini.
Legislator dari Daerah pemilihan tiga ini mengungkapkan, media yang murah meriah dan dapat dikonsumsi bagi masyarakat Sungkung ialah radio. 
 
Pria asli warga Sungkung ini saat ditemui diruang kerjanya mengakui, memiliki keinginan masyarakatnya dapat meningkati siaran radio di Indonesia. Namun ia tidak mengetahui prosedur untuk mendirikan radio di Sungkung.
 
Tulen, Camat Siding menerangkan, memang benar masyarakatnya rata-rata tidak menikmati siaran radio dari Indonesia, kebanyakan mereka mendengarkan radio dari Malaysia.
 
“Untuk meningkati siaran televise saja, apabila ada parabola aru dapat mengkonsumsi siaran dari Indonesia sedangkan untuk radio tidak,” aku Tulen kepada Equator di Kantor Bupati Bengkayang, belum lama ini.
Krisantus, warga Desa Tiga Berkat Kecamatan Lumar membeberkan, Kementrian Komunikasi dan Informatika baru-baru ini memberikan peralatan radio kepada masyarakat Kabupaten Bengkayang.
“Ada tiga kecamatan yang memenangkan tender dan mendapatkan bantuan radio dari Kemenkominfo RI, yakni Jagoi Babang, Sanggau Ledo dan Lumar,” jelas Alumnus Fisipol Universitas Tanjungpura ini ditemui dikediamannya, belum lama ini.
 
Krisantus melanjutkan, sejak Jumat (15/12) lalu Radio Raja Ria Community Kecamatan Lumar telah resmi beroperasi dan perdana mengudara menyaingi frekuensi radio asal Malaysia yang selama ini mendominasi mengudara di NKRI khususnya di Kabupaten Bengkayang.
 
Radio Raja Ria Community ini dapat didengar dengan gelombang 107,8 FM. Jarak terjauh yang di dapat dari bantuan Kemenkominfo ini ialah sepanjang 30 kilometer. (cah)

Posted in by Zibanex Dayu Rara. No Comments
Leave a Comment

silahkan berkomentar dengan sopan, no sara OK guys!!!!!